Pura Diatas Laut Lepas : Uluwatu Bali #KKL
Yuk jalan-jalan ke Bali.
Kalo ngomongin tentang Bali, pasti yang terbesit dibenak kita adalah mengenai pulau seribu pura yang memiliki aura magis namun eksotis. Magis karena suasana pura-pura di Bali menyimpan berbagai nilai sejarah dan mitos yang kental kaitannya dengan kebudayaan dan kepercayaan masyarakat Bali. Eksotis karena bentuk pura-pura di Bali yang khas dan memiliki nilai seni tinggi apalagi jika panorama di sekitar pura masih asri dan memanjakan mata.
(Baca Juga : #KKL 1st Trip : Kunjungan Ke PT Dempo Laser Metalindo)
(Baca Juga : #KKL 1st Trip : Kunjungan Ke PT Dempo Laser Metalindo)
Saat KKL ke Bali bulan Januari lalu, saya sempat berkunjung ke salah satu Pure yang sudah tersohor namanya di Pulau Dewata tersebut. Namanya adalah Pure Uluwatu. Jujur, pemandangan di Pure Uluwatu berhasil membuat mata saya terus bergerak dan tidak dapat berhenti melihat setiap sudut pemandangan yang ditawarkan. Suara deburan ombak, Semburat siluet di langit sore, tebing-tebing yang kokoh serta suasana Pura yang tenang merupakan perpaduan yang sangat ciamik untuk me-refresh tubuh agar tetap semangat berfoto-foto. haha
Sebelum kita mulai menyusuri keindahan Uluwatu, ada baiknya Postingan ini dimulai dari Sejarah berdirinya Uluwatu
Setiap Tempat Punya Cerita : Uluwatu dan Sejarahnya
Saya ingin menceritakan sedikit mengenai sejarah pure Uluwatu yang saya ringkas dari berbagai sumber (balipedia.id).
Sebenarnya Pura ini bernama Pura Luhur Uluwatu. Namun wisatawan domesitik maupun asing biasa menyebutnya Pura Uluwatu (domestik) dan Uluwatu Temple (Asing). Konon Katanya, Pure Uluwatu dahulu adalah Pura tempat persembahayangan orang-orang Bali kepada pendeta yang dianggap suci seperti Pendeta Empu Kunturan (Abad 11) dan Pendeta Dang Hyang.
Asal usul nama Uluwatu berasal dari Pendeta Dang Hyang Nirantha yang bertandang ke Pulau Bali dan menjadikan Uluwatu sebagai tempat persinggahan terakhir dalam perjalanan sucinya. Persinggahan terakhir dalam perjalanan suci seperti ini biasa disebut Moksah atau Ngeluhur, maka tempat itu pun disebut Tempat / Pure Luhur Uluwatu.
Menurut kepercayaan umat hindu, pura Uluwatu merupakan salah satu Pura penyangga dari 9 mata angin dan sebagai Pura sendi-sendi pulau Bali.
Sebenarnya Pura ini bernama Pura Luhur Uluwatu. Namun wisatawan domesitik maupun asing biasa menyebutnya Pura Uluwatu (domestik) dan Uluwatu Temple (Asing). Konon Katanya, Pure Uluwatu dahulu adalah Pura tempat persembahayangan orang-orang Bali kepada pendeta yang dianggap suci seperti Pendeta Empu Kunturan (Abad 11) dan Pendeta Dang Hyang.
Asal usul nama Uluwatu berasal dari Pendeta Dang Hyang Nirantha yang bertandang ke Pulau Bali dan menjadikan Uluwatu sebagai tempat persinggahan terakhir dalam perjalanan sucinya. Persinggahan terakhir dalam perjalanan suci seperti ini biasa disebut Moksah atau Ngeluhur, maka tempat itu pun disebut Tempat / Pure Luhur Uluwatu.
Menurut kepercayaan umat hindu, pura Uluwatu merupakan salah satu Pura penyangga dari 9 mata angin dan sebagai Pura sendi-sendi pulau Bali.
Itulah alasan mengapa saya sangat senang dan penasaran dengan setiap tempat di Bali, karena dibalik keindahan tempat-tempatnya pasti tersimpan sejarah dan cerita sakral.
Dimanakah Letak Uluwatu? Ayo Kita Panggil Peta
Dimanakah Letak Uluwatu? Ayo Kita Panggil Peta
Perjalanan ke Uluwatu saya tempuh menggunakan Bus Pariwisata bersama teman-teman satu angkatan saya. Oleh karena itu saya tidak terlalu paham mengenai jalur-jalur dan letak untuk mencapai Pure uluwatu ini. Ya maklumlah, sepanjang perjalanan yang saya lakukan hanyalah mengobrol, makan camilan, dan tidur hingga tiba-tiba bus yang kami tumpangi terdampar di halaman parkir Pura Uluwatu. Atas ketidaktahuan inilah saya memutuskan untuk memanggil Peta. Ayo panggil Peta sekali lagi. Lebih keras! *oke abaiakan
Dan ini adalah Peta Letak Uluwatu :
FYI, Pura Uluwatu ini berada di Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali
Mengenai Tiket Masuk Pura Uluwatu
Tidak perlu kuatir mengenai tarif tiket masuk Kawasan Pura Uluwatu, karena harga tiketnya sangat terjangkau. Hanya dengan mengeluarkan uang Rp.15.000 untuk orang dewasa dan Rp.7.500 untuk anak-anak, kamu sudah bisa melenggang, berfoto dan menikmati setiap jengkal keindahan Pura Uluwatu.
Namun jika kamu seorang Bule, maka akan dikenai tarif sebesar Rp.20.000 untuk dewasa dan Rp.10.000 untuk anak-anak. Sangat sepadan dengan keindahan dan kepuasan yang akan kamu dapatkan. Sementara untuk tarif parkirnya sendiri adalah Rp.10.000 untuk Bus, Rp.2000 untuk mobil dan Rp.1000 untuk sepeda motor. Dompetmu akan tetap aman saat berkunjung ke Uluwatu.
Jangan Lupa Memakai Sarung Saat Hendak Memasuki Uluwatu
Ada yang unik jika kamu mengunjungi Pure diatas tebing ini. Ya, kamu harus memakai sarung warna ungu ataupun memakai ikat pinggang berupa selendang kuning.
Sayapun penasaran apa esensi dari pemakaian kain selendang yang diikatkan di pinggang ini. Lantas saya langsung menanyakannya kepada salah satu Tour Guide kami. Menurut penuturannya, esensi dari pemakaian kain ini adalah agar si pemakai terbebas dari hawa nafsu saat memasuki Uluwatu. Karena Pura ini dianggap tempat suci bagi masyarakat Bali dan Kain yang dipasang dipinggang berfungsi untuk mengikat hawa nafsu dan energi negatif dari diri si pemakai.
Kain ini bisa kamu dapatkan di depan pintu masuk Pura Uluwatu. Jika kamu merasa kesulitan dalam memakai, kamu bisa meminta tolong kepada penjaga agar dibantu mengikatkannya dipinggang.
Dan ini adalah Peta Letak Uluwatu :
FYI, Pura Uluwatu ini berada di Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali
Mengenai Tiket Masuk Pura Uluwatu
Tidak perlu kuatir mengenai tarif tiket masuk Kawasan Pura Uluwatu, karena harga tiketnya sangat terjangkau. Hanya dengan mengeluarkan uang Rp.15.000 untuk orang dewasa dan Rp.7.500 untuk anak-anak, kamu sudah bisa melenggang, berfoto dan menikmati setiap jengkal keindahan Pura Uluwatu.
Namun jika kamu seorang Bule, maka akan dikenai tarif sebesar Rp.20.000 untuk dewasa dan Rp.10.000 untuk anak-anak. Sangat sepadan dengan keindahan dan kepuasan yang akan kamu dapatkan. Sementara untuk tarif parkirnya sendiri adalah Rp.10.000 untuk Bus, Rp.2000 untuk mobil dan Rp.1000 untuk sepeda motor. Dompetmu akan tetap aman saat berkunjung ke Uluwatu.
Jangan Lupa Memakai Sarung Saat Hendak Memasuki Uluwatu
Ada yang unik jika kamu mengunjungi Pure diatas tebing ini. Ya, kamu harus memakai sarung warna ungu ataupun memakai ikat pinggang berupa selendang kuning.
Sayapun penasaran apa esensi dari pemakaian kain selendang yang diikatkan di pinggang ini. Lantas saya langsung menanyakannya kepada salah satu Tour Guide kami. Menurut penuturannya, esensi dari pemakaian kain ini adalah agar si pemakai terbebas dari hawa nafsu saat memasuki Uluwatu. Karena Pura ini dianggap tempat suci bagi masyarakat Bali dan Kain yang dipasang dipinggang berfungsi untuk mengikat hawa nafsu dan energi negatif dari diri si pemakai.
Kain ini bisa kamu dapatkan di depan pintu masuk Pura Uluwatu. Jika kamu merasa kesulitan dalam memakai, kamu bisa meminta tolong kepada penjaga agar dibantu mengikatkannya dipinggang.
Jangan kaget jika kamu akan disambut oleh gerombolan monyet penghuni kawasan pura. Monyet-monyet itu merupakan penghuni tetap dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kamu bisa mengajaknya berinteraksi secara langsung karena mereka dibiarkan bebas berkeliaran.
Hati-hati jika kamu membawa makanan, kacamata, topi dan barang-barang dengan warna yang mencolok. Saat kamu lengah, barang-barangmu akan lenyap dibawa pergi oleh monyet-monyet ini. Walaupun kamu sudah menyembunyikan barang-barangmu, monyet ini akan tetap tau karena mereka memilki insting yang kuat. Jadi kudu hati-hati ya
Namun sayang saat berkunjung, saya hanya melihat sedikit monyet yang menampakkan diri sehingga saya tidak mendapatkan gambarnya.
(Baca Juga : Predikat "Orang Jahil" Cocok Disandang Olehmu yang Pernah Melakukan Ini)
Berjalan di Uluwatu, Bagai Melewati Tembok Cina yang Dikepung Lautan Lepas
Mungkin sedikit berlebihan jika saya membandingkan Uluwatu dengan Tembok besar Cina. Tapi entah kenapa saat saya berjalan menyusuri pura uluwatu, saya menjadi teringat dengan tembok besar cina yang kokoh dan super panjang. Mungkin dikarenakan letak pura uluwatu yang berada di atas tebing dengan dibentengi tembok besar yang kokoh. Sungguh pemandangan alam yang luar biasa indah. Dengan sentuhan deburan ombak yang mengahantam batu karang, tebing-tebing hijau yang menjulang tinggi sebagai pondasi pura, semilir angin yang tiupkan pohon-pohon rindang, serta perpaduan warna orange langit sore dan birunya lautan lepas. Membuat saya betah berlama-lama di tempat ini.
Melihat Matahari Tenggelam Dari Atas Tebing
Saran saya datanglah ke uluwatu sore hari disaat matahari terbenam. Karena menurut kabar yang beredar, uluwatu merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat sunset di pulau Bali. Sayapun tak ingin melewatkan momen sunset di tempat ini. Sembari berfoto-foto, kami dengan sabar menunggu momen-momen matahari berpamitan kepada sang pulau Dewata.
Menikmati Tari Kecak Ditengah Deburan Ombak Penghantam Tebing : Bagaimana Rasanya?
Disini kamu tak hanya dimanjakan oleh view yang mengagumkan, namun juga dapat menikmati tari kecak khas Bali. Namun sayang sekali, Biro perjalanan kami tidak menyertakan pertunjukan tari kecak dalam paket wisata KKL. Sehingga jika ingin menonton tari kecak, kami harus mengeluarkan uang sebesar Rp.120.000 untuk tiket pertunjukan tari kecak. Karena kami adalah anak kosan yang minim budget, maka kami memutuskan untuk tidak menonton tari kecak. Yaah..
Salah Satu Tempat yang Banyak Dikunjungi Wisatawan Asing
Jika kamu ingin melatih keahlian bahasa asingmu ataupun berkenalan dengan orang asing, mungkin Uluwatu adalah tempat yang tepat untukmu. Tempat ini sangat ramai dikunjugi oleh wisatawan Asing seperti dari India, Korea, Japan, Australia, maupun dari benua Eropa. Bahkan saat saya bertandang kesana, saya lebih sering melihat wisatawan asing yang berseliweran dibanding wisatawan domestik. Nah siapa tau skill bahasa asingmu akan lebih terasah disini dengan mengajak ngobrol wisatawan asing. Untung-untung kalian bisa akrab dan menjadi teman baik, atau malah dapat jodoh *eh.
Nah itu adalah sedikit cerita saya saat berkunjung ke Pura Uluwatu Bali. Semoga dapat menjadi salah satu panduan dalam berwisata ke Bali. Selamat bersenang-senang..
(Baca Juga : Tanjung Benoa, Tempat Yang Tepat Menikmati WaterSport Bali : #KKL)
(Baca Juga : Penjelajahan Wisata Bangunan Mistis : Lawang Sewu)
Hati-hati jika kamu membawa makanan, kacamata, topi dan barang-barang dengan warna yang mencolok. Saat kamu lengah, barang-barangmu akan lenyap dibawa pergi oleh monyet-monyet ini. Walaupun kamu sudah menyembunyikan barang-barangmu, monyet ini akan tetap tau karena mereka memilki insting yang kuat. Jadi kudu hati-hati ya
Namun sayang saat berkunjung, saya hanya melihat sedikit monyet yang menampakkan diri sehingga saya tidak mendapatkan gambarnya.
(Baca Juga : Predikat "Orang Jahil" Cocok Disandang Olehmu yang Pernah Melakukan Ini)
Wisatawan berfoto dan mencoba memandang ke pohon untuk menemukan monyet di Pura uluwatu |
Mungkin sedikit berlebihan jika saya membandingkan Uluwatu dengan Tembok besar Cina. Tapi entah kenapa saat saya berjalan menyusuri pura uluwatu, saya menjadi teringat dengan tembok besar cina yang kokoh dan super panjang. Mungkin dikarenakan letak pura uluwatu yang berada di atas tebing dengan dibentengi tembok besar yang kokoh. Sungguh pemandangan alam yang luar biasa indah. Dengan sentuhan deburan ombak yang mengahantam batu karang, tebing-tebing hijau yang menjulang tinggi sebagai pondasi pura, semilir angin yang tiupkan pohon-pohon rindang, serta perpaduan warna orange langit sore dan birunya lautan lepas. Membuat saya betah berlama-lama di tempat ini.
Berfoto bersama dengan background tebing dan laut lepas |
Saran saya datanglah ke uluwatu sore hari disaat matahari terbenam. Karena menurut kabar yang beredar, uluwatu merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat sunset di pulau Bali. Sayapun tak ingin melewatkan momen sunset di tempat ini. Sembari berfoto-foto, kami dengan sabar menunggu momen-momen matahari berpamitan kepada sang pulau Dewata.
Menunggu matahari tenggelam |
Birunya lautan di Pura uluwatu |
Disini kamu tak hanya dimanjakan oleh view yang mengagumkan, namun juga dapat menikmati tari kecak khas Bali. Namun sayang sekali, Biro perjalanan kami tidak menyertakan pertunjukan tari kecak dalam paket wisata KKL. Sehingga jika ingin menonton tari kecak, kami harus mengeluarkan uang sebesar Rp.120.000 untuk tiket pertunjukan tari kecak. Karena kami adalah anak kosan yang minim budget, maka kami memutuskan untuk tidak menonton tari kecak. Yaah..
sumber : tarikecakbali.com |
Jika kamu ingin melatih keahlian bahasa asingmu ataupun berkenalan dengan orang asing, mungkin Uluwatu adalah tempat yang tepat untukmu. Tempat ini sangat ramai dikunjugi oleh wisatawan Asing seperti dari India, Korea, Japan, Australia, maupun dari benua Eropa. Bahkan saat saya bertandang kesana, saya lebih sering melihat wisatawan asing yang berseliweran dibanding wisatawan domestik. Nah siapa tau skill bahasa asingmu akan lebih terasah disini dengan mengajak ngobrol wisatawan asing. Untung-untung kalian bisa akrab dan menjadi teman baik, atau malah dapat jodoh *eh.
Wisatawan Asing Ber-Selfie Ria |
(Baca Juga : Tanjung Benoa, Tempat Yang Tepat Menikmati WaterSport Bali : #KKL)
(Baca Juga : Penjelajahan Wisata Bangunan Mistis : Lawang Sewu)
48 komentar
Write komentarindah banget gann pemandangannya,jadi pengen kesana .__.
Replytapi jauh banget dari sini wkkwkw
Jadi pingin kesana saya
ReplyUntung bukan bule yaaah haha, lebih mahal klo bule :))
ReplyJadi alasannya hrs pake sarung tuh itu toh, aku baru tau.. Tapi emang yah Bali mah betul2 surga dunia, indah banget. Ini KKL skalian halan-halan, asik banget nan...
Wah mantap banget nih review tentang Pura Uluwatu. Jadi bangga gue sebagai orang Bali yang punya tempat wisata yang indah seperti itu dan tentunya itu milik dari Indonesia. Gue lupa-lupa ingat, kayanya pernah deh kesana waktu gue masih SD. Kapan-kapan kalau liburan pengen coba kesana lagi deh.
ReplyKeyzee: haha iya kapan2 wkt liburan k bali mampir aja k uluwatu
Replymba suci : kalo bule di bali pasti lebih mahal tiket masuk k tmpt2 wisata.. mmg indah2 apalagi pantainya
Anngae : orang bali toh mas. nnt mampir aja ke uluwatu kan deket.. haha
Aku baru liat dan baca tentang Pura Uluwatu aja udah suka, gima ngerasain kesana udah ejang-kejang kali. Tapi beneran itu bagus banget pemandangannya, mana harganya murah banget. Bali emang keren kalau urusan tempat yang kaya gini.
ReplySeru banget kayanya disana. Bali emang surganya Indonesia, sayang banget kalo seumur hidup gak kesana. Gue jadi pengen banget ke sana wkwkwk.
ReplyGue jadi bangga gitu sebagai org Indonesia, punya keindahan bak sekeping surga ditanah air sendiri. Gue mah di Medan, jauh banget rasanya kalau rencanain pergi kesana. Mungkin untuk beli tiket pesawat aja, keluarga gue kudu gak makan selama 6 bulan wkwkwkw
Replybagus banget tempatnya.. :D
Replypemandangan dari Uluwatu juga keren banget..
Semoga ntar kalau saya jadi jalan-jalan ke Bali, saya bisa mampir ke Uluwatu.. :)
Ini sekarang lagi kekinian banget. Belum lengkap rasanya kalo ke bali tapi gak ada foto di uluwatu. Wkwk
ReplyApa cuma gue ya anak muda yang belom pernah ke bali dan gak terlalu tertarik karena dirasa mainstream? -_-
ReplyHuff maafkeuun..
Jadi sebenarnya, di Hindu ada sebutan pendeta juga ya? Hmm.. Baru tahu.
ReplyAduh, paling asik kayaknya nonton tari kecak ya? Tapi mahal euy! Bisa buat makan seminggu. :"D
Sampe segede ini aku belum sempet ngerasain indahnya pulau bali secara live. Menyedihkan banget..
ReplyItu pemandangannya keren banget. Kamprett, cuma bisa melongo.
Wah indah banget ya uluwatu itu.. baru tau ada tempat kayak gitu..
ReplyGue juga pernah ke bali waktu kkl. Tapi sayang gak ke situ. Sedih ya...
Tapi sayang, gak liat tari kecak nya.. sayang bgt deh. Padahal keren abis tuh...
Ahahahahaha, sampe sekarang belum juga keturutan ke Bali.
ReplyDulu pas tilik saudara di Banyuwangi sempat pengen iseng nyeberang ke sana, deket banget sama Pelabuhan Ketapang. Tapi entah kenapa kok gak jadi ya? Jadi ngiler baca pengalaman Mas Hanan :)
kereeeennn.. bener tuh kayak tembok cina cuman di tebing dan menghadap langsung ke laut.
Replyyah sayang banget g nonton tari kecaknya, padahal keren banget tuh kayaknya. cuman apa mau dikata, the children of guest house (baca anak kostan), moneynya pas-pasan, jangan sampe akhir bulan ngisi perutnya ama promagh, hahahaha
Wah aku habis selesai ujian ke Bali nih, semoga Uluwatu juga masuk daftar tempat yang dikunjungi. Penasaran banget soalnya.
ReplyBerarti yang mau masuk wajib pake sarung ungu dulu ya? Tapi ya gak papa sih, kalau mau masuk tempat ibadah kan mesti sopan dan tertutup gitu ya.
salah satu destinasi wisata favoritlah yang ada di bali. emang dasarnya norak ya, jarang nemu spot sebagus uluwatu. cuman aku sama beberapa temenku aja yang penasaran dan jalan sampek ke ujung tebingnya uluwatu dan disana ga ada orang indo sama sekali, isinya bule2 semua. karena emang agak jauh dan capek juga sih ya jalan kesananya tapi pemandangannya itu lho yang bikin terpana. oh ya sekalinya ke uluwatu pas mau nonton tari kecak eh ketemu sama rio dewanto sama atiqah hasiholan duduk pas dibelakang ku. lumayanlah ya rejeki anak solehah bisa selfie bareng. hehe
ReplyIya mmg bagus pemandangannya. Harganya juga ekonomis..
ReplyIya paling enggak harus prnh kesana. Nabung dan siap2 dulu mas
ReplyJauh y. mungkin bs cb alternatif backpacker.. tp kalo backpacker dr medan wktunya habis di perjalanan si
ReplyAamiin..
ReplyIya benar sekali. Wkwk
ReplyHaha iya si trlalu mainstream. Mungkin bs cb ke sumbawa. Disana jg bnyk tmpt wisata dan blm sebanyak bali wisatawannya
ReplyHaha buat anak kost mmg trlihat mahal. Namun jika sdh brpenghasilan sendiri dan punya uang lebih tidak salahnya mncoba nntn tari kecak
ReplySemoga nnt bisa ke Bali bareng keluarga mas..
ReplyIya emg bgs.
Yah knp gak ke uluwatu padahal sayang kalo udah sampe bali gk kesini.
ReplyIya ik gk nnton
Yah padahal tinggal nyebrang doang mas eko..
ReplyHaha the children of guest house XD
ReplyJangan sampe sarapan promag di akhir bulan
Selamat bersenang2 di Bali ya.
ReplyIya nnt sebelum masuk uluwatu dikasih sarung2 sama selendang gt kok
Jd ini pengalamanmu yg tak trlupakan itu fa? Wkwk ngeri ya. Coba liat fotonya
ReplyWah Bali, entah kapan ya gue bisa kesana
ReplyCukup murah tiket masuknya, kalo udah masuk pasti asyik nih, bisa jepret2 pemandangan yang indah. Ombaknya, sungguh indah :)
iya benar sekali mas..
Replyiya mas, grogi parah deh pas mau minta selfie bareng. nanti aku post fotonya di blog deh plus kronologinya. ahaha
ReplyCie blogger...
ReplyNgeri ya mau post foto bareng rio dewanto sama atiqa hasiholan.. aku tunggu postnya penasaran soalnya. O.O ..
ampun master. haha
Replyfotonya di instagram aku juga ada kok kalo mau liat tinggal scroll down aja. rame2 soalnya jd agak nyempil mereka berdua. hihi
Oke deh dengan sangat terpaksa ngepoin ig mu demi ngelihat foto rio dewanto sama atiqa. Wkwk
Replysesuatu yang dilakukan dg terpaksa ga baik lho mas. haha
ReplyPura Uluwatu.
ReplySaya pernah mengunjunginya satu kali (tahun 2009).
Sampai ketika artikel ini ditulis, tampaknya tak ada perubahan dengan pura ini.
Tetap asri.
Tetap bersih.
Oh ya, saya ngeri jika lihat pemandangan tebing di Uluwatu. Takut nyemplung. Hahahaha
Saya suka Bali.
Saya suka alamnya.
Saya suka budayanya.
:)
gue ke bali berkali-kali belom pernah ke sini. seringnya ke utara meluluk.. ahahahkkk... referensi bagus nih buat jalan-jalan. keknya seru buat poto2.
Replyhaha iya mas masih asri dan bagus kok pemandangannya..
Replysiip sekali2 ke uluwatu wkt ke bali..
Replywohoho, bali memang nggak pernah pudar kekerenannya. enak yak kkl ke bali.
Replyuluwatu itu emang salah satu destinasi favorit, banyak kok denger hal bagus tentang tempat itu. dan sepertinya memang adat dan kesopanan sangat dojaga ya di uluwatu~
keren mas pastinya..
Replysangat dijaga kesopanannya karena uluwatu merupakan tempat yang suci bagi kepercayaan masyarakat Bali
Duuhh..Asri banget tempatnya. Unik, sakral dan kental nilai sejarah
ReplyUdah di follow ya blog-nya ^_^
emang Indonesia itu tak akan pernah ada bosannya untuk terus dijelajahi dan di eksplore :)
Replyhaha iya makasih mba siti
Replybenar sekali mba.. kita sbg masyakat indonesia harus bersyukur
ReplySetelah baca, jangan lupa tinggalkan jejak ya kawan.. :)